• Latest
  • Trending
Bencana Kedubes di Israel: Bisakah Australia Paksa Indonesia Lagi?

Bencana Kedubes di Israel: Bisakah Australia Paksa Indonesia Lagi?

November 29, 2018
KPK Usut Dugaan Suap Terkait Pajak, Nilainya Ditaksir Puluhan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Suap Terkait Pajak, Nilainya Ditaksir Puluhan Miliar Rupiah

March 3, 2021
Lebih 100 Tahun Hilang, Kadal Ini Muncul Lagi di Danau Toba

Lebih 100 Tahun Hilang, Kadal Ini Muncul Lagi di Danau Toba

March 3, 2021
Detik-detik Kepulangan 11 Orangutan ke Indonesia, Usai Diselamatkan dari Penyelundupan di Thailand dan Malaysia

Detik-detik Kepulangan 11 Orangutan ke Indonesia, Usai Diselamatkan dari Penyelundupan di Thailand dan Malaysia

December 19, 2020
Awasi Hutan, Taman Nasional Bali Barat Jajaki Pemanfaatan Teknologi AI

Awasi Hutan, Taman Nasional Bali Barat Jajaki Pemanfaatan Teknologi AI

October 27, 2020
Eksotika Kayan Miau Baru, Pariwisata Berbasis Lingkungan di Kaltim

Eksotika Kayan Miau Baru, Pariwisata Berbasis Lingkungan di Kaltim

October 27, 2020
Gerakan Penghijauan, Pjs Bupati Blitar Tanam Pohon di Gondomayit

Gerakan Penghijauan, Pjs Bupati Blitar Tanam Pohon di Gondomayit

October 27, 2020
Sederet Tempat Menakjubkan di Sulsel untuk Habiskan Waktu Libur Panjang

Sederet Tempat Menakjubkan di Sulsel untuk Habiskan Waktu Libur Panjang

October 27, 2020
Gajah di Riau dalam Rimba Konsesi

Gajah di Riau dalam Rimba Konsesi

October 27, 2020
Taman Kehati Belitung, Menjaga Bukit Peramun dari Kegiatan Tambang Timah

Taman Kehati Belitung, Menjaga Bukit Peramun dari Kegiatan Tambang Timah

October 26, 2020
BPDPKS: Industri Seksi, Tak Heran Sawit Terus Diserang

BPDPKS: Industri Seksi, Tak Heran Sawit Terus Diserang

October 26, 2020
Komisi Nasional UNESCO Ingatkan Amdal ‘Jurassic Park’ NTT

Komisi Nasional UNESCO Ingatkan Amdal ‘Jurassic Park’ NTT

October 26, 2020
Kisah Harmonis Ata Modo Berbagi Hasil Buruan dengan Komodo

Kisah Harmonis Ata Modo Berbagi Hasil Buruan dengan Komodo

October 26, 2020
Monday, March 8, 2021
riauberita.com
No Result
View All Result
  • Indonesia
    • Riau News
  • World
    • Africa
    • Asia
      • China
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russian Federation
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Military
    • Politics
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
  • Indonesia
    • Riau News
  • World
    • Africa
    • Asia
      • China
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russian Federation
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Military
    • Politics
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
No Result
View All Result
riauberita.com
No Result
View All Result

Bencana Kedubes di Israel: Bisakah Australia Paksa Indonesia Lagi?

November 29, 2018
in Featured, Indonesia, National Security, Politics, World
0
Home Featured
ADVERTISEMENT
Post Views: 68

 

Ketika Tony Abbott menjadi perdana menteri, dia segera menerapkan kebijakan “mengembalikan perahu”. Hal ini menghadapi peringatan bahwa praktik tersebut tidak hanya akan menyebabkan keretakan diplomatik yang besar antara Australia dan Indonesia, tetapi kemungkinan sangat nyata terjadinya konfrontasi di lingkungan.

Sejarah menunjukkan bahwa terlepas dari retorikanya, Indonesia menyerah dan menerima perahu yang dikirim kembali. Dengan demikian, bisnis penyelundupan orang runtuh, menggembar-gemborkan kemenangan signifikan bagi Abbott dan pemerintahan barunya, sementara membuat sekitar 14 ribu pengungsi dan pencari suaka terjebak, sebagian besar di Jawa.

Beberapa komentator konservatif percaya bahwa Scott Morrison harus mengadopsi model yang sama terhadap Indonesia dalam situasi saat ini mengenai masalah kedutaan Israel.

Intinya, ini berarti mengabaikan keluhan Indonesia tentang usulan pemerintah Australia untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan penolakan Jakarta untuk memberikan persetujuan akhir pada kesepakatan perdagangan bilateral.

Tentu, akan ada jeritan dan lolongan dari Indonesia, bersama dengan Partai Buruh dan sebagian media. Tetapi dengan bermain keras—menurut pemikiran itu—Morrison pada akhirnya bisa “menang” dan memberikan reputasinya, sebagai negosiator tangguh yang membela Australia dalam masalah kedaulatan—sebuah dorongan yang sangat dibutuhkan.

Namun apakah pendekatan garis keras akan berhasil lagi?

Untuk menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami mengapa Indonesia tunduk kepada rencana Abbott dengan sangat lunak, meskipun ada ancaman dan kemarahan awal dari Jakarta.

Dalam beberapa hal, Australia beruntung. Penyelundupan perdagangan orang di Indonesia tidak menarik bagi kebanyakan orang di sana, dan jarang disebut-sebut di media harian.

Dan yang penting, presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mendekati akhir masa jabatannya dan secara luas dilihat sebagai kekecewaan yang signifikan di dalam negeri. Peringkatnya telah runtuh dan kegagalannya dalam hal ekonomi dan dalam melindungi kelompok-kelompok minoritas agama telah merusaknya selama bulan-bulan terakhirnya menjabat.

Satu aset SBY adalah dirinya sebagai negarawan internasional, di mana dia sangat disukai dan dikagumi. Hal terakhir yang dia butuhkan adalah konfrontasi besar dengan Australia ketika dia bersiap untuk meninggalkan jabatannya. Selain itu, SBY dan istrinya Ani menyukai Australia, meskipun agen-agen intelijen Australia memata-matai istrinya pada tahun 2013.

Namun yang terpenting—dan Indonesia telah menolak untuk mengakui hal ini—SBY tahu bahwa kebijakan Abbott tentang mengembalikan perahu, akan benar-benar menguntungkan Indonesia. Seperti yang saya tulis di The Australian pada Januari 2014, arus pencari suaka ke utara Australia terjadi sebagai akibat dari Indonesia menjadi titik transit utama, bukan tujuan. Jika Australia menghentikan kapal, maka pencari suaka akan berhenti bepergian ke Indonesia.

Abbott membaca isyarat itu dengan baik dan memperoleh kemenangan penting bagi Australia atas tetangganya di utara itu.

Dengan terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden baru Indonesia, hubungan bilateral berubah secara signifikan. Jokowi—nama panggilannya—jauh lebih terfokus di dalam negeri, hanya memiliki sedikit pengetahuan, atau ketertarikan pada, Australia. Dia mengarahkan perhatian Indonesia ke utara ke negara ekonomi Asia yang sangat besar, dan juga ke Eropa, dan Amerika Utara. Bagaimanapun juga, Indonesia adalah negara dengan 265 juta penduduk dan memiliki ekonomi yang sama dengan Australia dan tumbuh cepat.

Hubungan dengan Australia memang memiliki sisi positifnya, dengan kerja sama tingkat tinggi dalam pertahanan, anti-terorisme, kepolisian, dan perusahaan-ke-perusahaan. Namun terlepas dari kehangatan itu, bagi sebagian besar penduduk Australia—terlepas dari liburan di Bali—Indonesia masih dilihat dengan tingkat sinisme, kecurigaan, dan ketidaktahuan yang tinggi.

Jadi, Morrison harus bergantung pada beberapa faktor untuk keluar dari bencana kedutaan, dengan kesepakatan perdagangan dengan Indonesia yang utuh.

Pertama, ia harus berharap tokoh-tokoh kunci dalam sistem politik Indonesia dapat memiliki pengaruh yang mendukung Australia. Menteri Perdagangan Indonesia, Enggartiasto Lukita, menginginkan perjanjian perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia ditetapkan. Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indratwati—yang dulunya adalah Direktur Pelaksana Bank Dunia—dengan tegas menginginkan kesepakatan itu diselesaikan, seiring ia memerangi mata uang yang jatuh, neraca perdagangan negatif hampir US$2 miliar bulan lalu, dan kurangnya kepercayaan oleh investor di Indonesia. Mulyani dan Jokowi membutuhkan kesepakatan ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia “terbuka untuk bisnis”.

Namun opini publik Indonesia juga akan menjadi masalah. Isu Kedutaan Besar Israel akan—tidak seperti kebijakan “putar balik” Abbott—menjadi berita yang lebih penting di Indonesia. Presiden dan sebagian besar penduduk Indonesia meletakkan isu Palestina sangat dekat di hati mereka.

Dengan pemilu yang akan datang pada tahun 2019—di mana Jokowi akan membutuhkan dukungan dari suara Islam garis kerasnya sendiri—jika ia dipaksa menentang Morrison untuk menunjukkan kekuatannya sebagai seorang pemimpin, ia akan dengan enggan, tetapi hampir pasti, melakukannya.

Dan untuk mendukung Morrison, saingan Jokowi dalam pemilihan presiden Prabowo Subianto—yang ingin menunjukkan rasionalitas yang mirip negarawan—telah menyatakan bahwa dia tidak akan menentang Australia yang memindahkan Kedutaan di Israel ke Yerusalem. Dia menyebut ini sebagai masalah kedaulatan Australia.

Morrison telah berjanji untuk membuat keputusan, apakah ia akan melanjutkan pemindahan Kedutaan Australia ke Yerusalem pada akhir tahun ini. Dia dapat memilih untuk menunda keputusan lebih lanjut dan berharap masalah ini memudar, tetapi itu telah merusak reputasi pribadinya di wilayah kami.

Sementara itu, terlepas dari hasil masalah ini, ini hanya akan memperkuat persepsi yang umumnya negatif terhadap Indonesia oleh mayoritas masyarakat Australia, pada saat Indonesia menjadi semakin penting.

Source :
matamatapolitik
Tags: AustraliaBencanaIndonesiaKedubes di IsraelTony Abbott
Next Post
Habib Bahar Smith Dipolisikan soal Video ‘Jokowi Banci’

Habib Bahar Smith Dipolisikan soal Video 'Jokowi Banci'

Translate

Popular Post

KPK Usut Dugaan Suap Terkait Pajak, Nilainya Ditaksir Puluhan Miliar Rupiah
Culture

KPK Usut Dugaan Suap Terkait Pajak, Nilainya Ditaksir Puluhan Miliar Rupiah

March 3, 2021
0

  Jakarta (3/3).      Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) tengah menyidik kasus dugaan suap terkait pajak di Direktorat Jenderal...

Read more
Sumsel mendorong perusahaan membentuk desa peduli api

Sumsel mendorong perusahaan membentuk desa peduli api

March 30, 2017
Wagubsu Tinjau Lokasi Bencana

Wagubsu Tinjau Lokasi Bencana

March 30, 2017
Alokasikan Rp 100 Miliar Ditjen Bina Marga Tingkatkan Jalan Menuju Wisata Mandeh

Alokasikan Rp 100 Miliar Ditjen Bina Marga Tingkatkan Jalan Menuju Wisata Mandeh

March 30, 2017
TNI AU: Modernisasi Alutsista Tak Boleh Ditawar

TNI AU: Modernisasi Alutsista Tak Boleh Ditawar

April 10, 2017
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Rahasia Pribadi
  • Penolakan
  • Creative Commons
  • Hubungi Kami

Topik

Ikuti Kami

Tentang Kami

Riauberita.com adalah bagian dari Riau Berita Media Group LLC, yang menyampaikan berita harian di seluruh dunia.

© 2017 Riau Berita

No Result
View All Result
  • Indonesia
    • Riau News
  • World
    • Africa
    • Asia
      • China
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russian Federation
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Military
    • Politics
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports

© 2017 Riau Berita