Pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, tak menampik bahwa lawan dengan postur yang lebih besar dan tinggi kerap membuat para pemain timnas kesulitan untuk berkembang di lapangan.
Terakhir, timnas U-16 dibungkam Australia pada babak delapan besar Piala Asia, dengan skor 3-2. Sebelumnya, timnas U-23 harus mengakui keunggulan Uni Emirat Arab (UEA), pada Asian Games.
18 Oktober nanti, giliran timnas U-19 yang bakal jadi sorotan karena tampil di Piala Asia. Pada perhelatan tersebut, Garuda Asia akan jumpa lawan dengan pemain besar seperti UEA dan Qatar.
“Pembelajaran ini sudah saya dapat juga dari pertandingan-pertandingan AFC, uji coba lawan Tiongkok, dan itu menjadi PR sepakbola Indonesia bahwa bukan timnas U-19 saja,” kata Indra.
“Ada U-23 kemarin yang melawan Uni Emirat Arab. Memang jadi problem [lawang dengan keunggulan fisik],” sambung pelatih yang pernah menukangi timnas U-19 di Piala Asia 2014 tersebut.
Indonesia menargetkan untuk lolos ke Piala Dunia U-20, dengan mengunci posisi empat besar Piala Asia U-19. Indra yakin, keunggulan fisik dari para tim lawan masih bisa diatasi pemainnya.
“Memang perlu mencari formula yang pas, tapi bukan berarti tidak pernah sukses menghadapi orang-orang yang lebih tinggi. Kita pernah menang lawan Uni Emirat Arab, lawan Korea pun pernah menang.”
“Ini yang harus kita cari — pemain-pemain yang bisa melakoni game plan [strategi] yang cocok dengan lawan sepert itu.”