Syamsuar dan Edy Natar Nasution resmi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Keduanya pun sudah mencanangkan 10 program untuk 10 hari kerja pertamanya. Paling utama adalah masalah penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah menetapkan status siaga darurat penanggulangan karhutla sejak Selasa (19/2) hingga 31 Oktober 2019. Pasalnya, 800 hektare lebih lahan dan hutan di Riau dilalap si jago merah.
“Pemimpin sebelumnya sudah menetapkan Riau status siaga terhadap karhutla. Tindak lanjut dari status ini, kami melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan ke daerah-daerah,” kata Syamsuar, Kamis (21/2).
Kemudian dalam dunia pendidikan, Syamsuar akan menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) wajib belajar 12 tahun. Sekaligus memastikan anak usia SLTA mendapatkan pendidikan di SMA/SMK/MA. “Kami juga membenahi pelayanan kesehatan melalui BPJS di rumah sakit pemerintah dan swasta,” sebut Syamsuar.
Dalam program kerja 100 hari, Syamsuar juga melakukan pembenahan pengelolaan aset daerah. Serta menyiapkan call center pengaduan masyatakat. “Menyiapkan sarana dan prasarana video conference gubernur dan wakil gubernur dengan bupati/wali kota. Sekaligus melakukan pembenahan birokrasi,” jelas Syamsuar.
Berikutnya, Syamsuar bersama Edy Natar merumuskan konsep Riau hijau dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Lalu meningkatkan pencapaian reforma agraria berupa perhutanan sosial dan Tora. “Terakhir, meningkatkan koordinasi kabupaten/kota dengan kantor pajak dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak penghasilan dan PBB Perkebunan,” pungkas Syamsuar.