Dinas Perhubungan (Dishub) Riau, ada sekitar 30 ribu truk Over Dimensi dan Over Loading (ODOL) yang hilir mudik di Riau. Dari angka itu, 20 ribuan adalah truk Crude Palm Oil (CPO) dan sisanya truk barang dan kayu.
Keberadaan truk-truk ini kata Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Riau, Azrial, membikin jalan Riau yang kondisi alamnya bergambut, semakin parah.
Dan untuk menindak truk-truk tadi kata Azrial, Dishub Riau dihadapkan pada sederet masalah. Pertama, jumlah Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang dimiliki oleh Dishub Riau hanya sekitar 40 orang. Jumlah ini tidak memadai untuk melakukan tindakan.
Berikutnya, Dishub Riau terganjal alur birokrasi antar daerah. “Banyak truk itu yang plat nomornya luar Riau. Kalau uji KIR di sini pasti kita tolak lantaran spesifikasi truknya seperti itu, minimal tidak kita perpanjang. Tapi mereka ujinya bisa di Medan, Lampung, atau Jakarta. Dan kita tidak bisa melarang plat luar Riau masuk ke Riau,” ujar Azrial kepada Gatra.com Selasa (9/4).
Terkait motif operasional truk ODOL di Riau kata Azrial, musrni kesepakatan bisnis. Makanya pihaknya berharap ada niat baik perusahaan perkebunan di Riau untuk mobilitas angkutan logistik.
“Memang kalau truk yang sudah dimodifikasi hingga ODOL, kapasitas angkutnya bisa dua kali lipat truk standar. Jadi, lagi-lagi kita minta kesadaran perusahaanlah,” katanya.