Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau sudah mempersiapkan dalam penanggulangan bencana banjir di musim penghujan saat ini. Sebelumnya BPBD juga berhasil mencegah kebakaran hutan dan lahan.
“Provinsi Riau tahun 2017 ini berhasil melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Namun demikian, ancam lainnya musim penghujan ini adalah banjir dan tanah longsor,” kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger kepada detikcom, Rabu (29/11/2017).
Menurut Edwar dalam rangka antisipasi musim penghujan saat ini, pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Misalkan saja, pengiriman perahu karet ke sejumlah kabupaten di Riau yang rawan banjir.
“Banjir ini terutama masyarakat yang tinggal di bandaran sungai. Sehingga kita juga sudah mengirimkan perahu karet ke sejumlah BPBD di kabupaten,” kata Edwar.
Selain rawan banjir, kata Edwar, biasanya juga akan dibarengi akses jalan ke suatu lokasi yang terputus. Karena itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi hal itu.
“Kita koordinasi dengan Tagana, Basarnas, pihak TNI/Polri,” kata Edwar.
Masih menurut Edwar, selain itu di jalan lintas menghubungkan Riau ke Sumatera Barat (Sumbar) saat musim penghujan juga rawan longsor. Baik longsor tebing menutupi badan jalan, atau badan jalan amblas ke sungai.
“Ini juga perlu kita antisipasi khususnya di wilayah perbatasan ke Sumbar. Perlunya dukungan semua pihak terkait dalam mengantisipasi hal itu,” kata Edwar.
Khususnya di Pekanbaru, kata Edwar, sejumlah wilayah juga ada yang rawan banjir. Biasanya banjir akibat luapan sungai atau drainase yang tak mampu lagi menampung air hujan.
“Perlunya kesadaran bersama agar masyarakat jangan buang sampah sembarangan,” kata Edwar.
Dalam rangka mengantisaspi bencana banjir ini, kata Edwar, tim juga sudah dipersiapkan. Ada 360 petugas BPBD Provinsi Riau dan kabupaten dan kota. Tagana 130 orang, Basarnas 15, Pramuka 260 personel, PMI 60, dokter jaga 13.
“Tim kita ini sudah siap untuk menjalankan tugas,” tutup Edwar.
