Tim gabungan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror, Polda Riau dan jajaran Polres di Provinsi Riau sukses menggulung sedikitnya delapan orang terduga teroris. Penangkapan tersebut dilakukan sepanjang Mei hingga Juni 2018.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Riau Kombes Sunarto. Jika ditotal dalam dua bulan terakhir (Mei – Juni), sudah delapan orang terduga teroris yang diciduk, di mana empat diantaranya dalam kondisi tewas.
“Untuk empat orang yang tewas ini, yang melakukan penyerangan di Mapolda Riau waktu lalu, kelompok Pak Ngah Cs,” jawabnya saat dikonfirmasi GoRiau.comSelasa (3/7/2018) siang.
Delapan orang terduga teroris itu, sudah termasuk dengan D alias RH, pria 21 tahun yang ditangkap terkait kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap korbannya di Perumahan Sakato Jalan Cipta Karya – Pekanbaru pada 25 Mei 2018 lalu.
Pasca dibekuk pada Minggu malam lalu, D setakat ini masih diperiksa dan dimintai keterangannya. Dalam penggeledahan di kontrakannya, gang Hidayah II Jalan Cipta Karya, jajaran Satreskrim Polresta Pekanbaru menemukan barang-barang tak lazim.
Itu diantaranya bendera diduga ISIS, tiga keping CD, dua bilah Kapak, sebilah celurit dan sekaleng cat semprot yang digunakan untuk membuat bendera ISIS.
Kombes Sunarto melanjutkan, jika ditotal sejak Agustus 2017 lalu hingga saat ini, sudah ada 18 terduga teroris dibekuk, yang seluruhnya di Provinsi Riau. Ia merincikan, pada Agustus 2017 diamankan satu orang, disusul dua bulan kemudian (Oktober, red) lima terduga teroris.
“Pada Desember ada empat orang, jadi totalnya sepanjang 2017 ada 10 terduga teroris, ditambah dengan delapan orang lainnya yang ditangkap pada Mei hingga Juni 2018. Semuanya berjumlah 18,” singkat Kabid Humas Polda Riau.
