Hanya hitungan jam, titik panas yang terdeteksi Badan Metrologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru melonjak drastis. Dari 11 titik panas pada Selasa (12/02) kemarin, hari ini jumlahnya mencapai 49 titik panas dengan keakuratan mencapai 50%. “Ini bukti adanya indikasi karhutla di Riau. Di Bengkalis ada 34 titik panas, yang seluruhnya berada di Pulau Rupat,” terang Bibin, Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, Rabu (13/02).
Selain itu, titik panas juga tersebar di wilayah Dumai tepatnya di Dumai Barat yang mencapai 9 titik, Kepulauan Meranti 4 titik dan Indragiri Hilir ada 2 titik.
Bahkan, hampir seluruh titik panas ini terdeteksi di wilayah pesisir Riau. “Dari 49 titik panas, 40 diantaranya dipastikan sebagai titik api. Jadi, ini ini indikasi terjadinya karhutla di wilayah tersebut. Tingkat kepercayaannya mencapai 70%,” terangnya.
Terhitung dari hasil deteksi tersebut, titik api di Bengkalis ada sekitar 31 titik. Sedangkan Dumai ada 7 titik dan Kepulauan Meranti ada 2 titik api. “Pesisir Riau paling banyak titik api. Karena wilayah ini lebih kering dan curah hujan sangat sedikit,” tuturnya.
Diinformasikan sebelumnya BPBD Riau mencatat, sepanjang 2019 sudah sekitar 267,5 hektare lahan hangus terbakar di Bumi Lancang Kuning.
Lahan ini didominasi oleh lahan gambut di enam kabupaten di Riau.