Melonjaknya harga beras di pulau jawa dipastikan tak akan berdampak pada Provinsi Riau. Hal ini dijelaskan langsung oleh Humas Bulog Provinsi Riau Faldi, Jumat (12/1). Menurutnya, kenaikan harga yang terjadi di Pulau Jawa terjadi akibat stok beras yang mulai mengalami penurunan.
Namun, hal itu tak akan berpengaruh buat Riau yang telah memiliki stok beras berjumlah sekitar 6.886. 582 kg untuk beras kualitas medium dan 1.444.050 kg untuk yang kualitas premium.
Guna mengantisipasi terjadinya kelonjakan harga, sejak Desember 2017 lalu Bulog Riau telah melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional di seluruh Riau dan berlanjut hingga awal tahun ini.
“Untuk mengantisipasi hal itu, kami memang sudah melakukan operasi pasar dengan penjualan harga beras berkualitas medium di bawah harga eceran tertinggi (HET) yaitu seharga Rp9.850 ribu per kg, di bandingkan dengan HET Rp9.985 ribu per kg,” jelasnya.
Ia menambahkan, operasi pasar akan terus dilakukan hingga harga beras di pasaran dapat kembali stabil secara keseluruhan.
