PKS angkat bicara soal adanya sejumlah poster berisi lambang dan foto pimpinan PKS yang menyebut tanggal 1 Maret sebagai Hari Poligami Nasional. Menurut PKS, poster itu adalah informasi bohong alias hoax.
“Beredar gambar hoax dengan konten PKS pada tanggal 1 Maret 2019 yang beriksi konten fitnah. PKS tidak pernah merilis atau memproduksi atau mempublikasi konten ini,” tulis PKS dalam situs art.pks.id sebagaimana dilihat detikcom, Minggu (3/3/2019).
PKS menyatakan bakal melaporkan tindakan tersebut karena mencederai citra partai. Menurut PKS, penyalahgunaan identitas partai secara tak bertanggungjawab merugikan institusi partai.
“PKS akan melaporkan tindakan ini karena telah mencederai citra partai, penyalahgunaan identitas partai, dan penggunaan foto tokoh/pimpinan partai secara tidak bertanggung jawab, yang sangat merugikan partai secara institusi,” tulis PKS.
Meme hoax itu menampilkan foto Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Presiden PKS Sohibul Iman beserta logo hingga akun media sosial PKS. Di meme hoax lainnya, foto Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid ikut ditampilkan.
Penjelasan dari situs art.pks.id ini juga diunggah PKS lewat akun Twitter resmi mereka @PKSejahtera. Dalam cuitannya, PKS mengajak semua pihak bersama-sama melawan hoax.
“Pemilu adalah kontes adu gagasan. PKS sudah meluncurkan 4 program janji kampanye sejauh ini. Tapi ternyata ada pihak-pihak yang tidak siap berkompetisi dengan gagasan sehingga menyebarkan fitnah dan kampanye hitam. Mari bersama lawan hoax!” cuit PKS.
Selain itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid juga mencuitkan soal hoax meme hari poligami nasional tersebut. Dia pun mempertanyakan apakah polisi akan menangkap penyebar hoax tersebut atau tidak.
“Kembali PKS jadi KORBAN HOAX. Mrk yg tak siap berkompetisi solusi&gagasan dg PKS, mrk ambil jalan terburuk;sebar fitnah dan hoax. Adakah Polisi akan menciduk penyebar hoax dan fitnah thd PKS?” cuit Hidayat di akun Twitter-nya.
