Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, pada Desember 2017, Riau mengalami inflasi 0,49 persen dengan lndeks Harga Konsumen(IHK) 133,43. Inflasi Tahun Kalender (Januari Desember 2017) sebesar 4,20 persen, dan Ianasi Year on Year (Desember 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 4,20 persen.
Kepala BPS Riau, Aden Gultom menyebut, dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Dumai 0,53 persen, Tembilahan 0,50 persen, dan Pekanbaru 0,48 persen.
“lnflasi Riau Desember 2017 terjadi karena adanya kenaikan harga pada Iima kelompok pengeluaran,” kata Aden.
Dirincikannya, lima kelompok pengeluaran itu adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,66 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,09 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen.
Lanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen. Sedangkan dua kelompok pengeluaran Iainnya mengalami deflasi (inflasi negatif), yakni kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen.
Aden menjelaskan, lomoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, rokok kretek filter, cabai hijau, rokok kretek, dan lain-Iain.
